PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Pengambilan Keputusan
Analisis laporan keuangan tidak terlepas dari permasalahan manajemen bisnis, kita selalu dihadapkan pada berbagai persoalan yang memerlukan keputusan yang tepat dan cepat karena setiap permasalahan akan berdampak ekonomis : kerugian atau keuntungan. Kegiatan analisis laporan keuangan merupakan salah satu media untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak, lebih baik, akurat dan dijadikan sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan.
Proses pengambilan keputusan ini didasarkan pada informasi. Dalam proses pengambilan keputusan yang baik, peranan model dan informasi sangat penting. Bahkan dalam perkembangan teknologi akhir-akhir ini proses pengambilan keputusan sudah menggunakan teknologi seperti yang disebut AI (Artificial Inteligence), IT (Information Technologi), Cybernetic, Expert System, Delphi System, dan lain sebagainya.
Dalam dunia bisnis, keputusan yang salah akan menghasilkan kerugian bagi perusahaan. Sedangkan keputusan yang benar akan menghasilkan keuntungan (laba) bagi perusahaan. Tren informasi dapat dilihat dari gambar sebagai berikut :
2. Jenis Informasi
Informasi itu sangat luas. Kita bisa membagi informasi dalam dua bagian:
a. Informasi Kuantitatif.
b. Informasi Kualitatif.
Informasi berasal dari lingkungan sosial menghasilkan data. Data dikumpulkan dan dijadikan menjadi informasi. Informasi, ada yang sekilas dan yang mendalam. Semkin lengkap dan mendalam informasi semakin baik dalam proses pengambilan keputusan. Informsi ini dimasukkan dalam model keputusan, dari model ini lahir keputusan. Keputusan akan menimbulkan tindakan dan tindakan ini akan berakibat pada hasil yang diperoleh atau kerugian yang diderita akibat keputusan tadi. Dari segi lain, Scott (1986:67) menggambarkan proses sistem informasi sebagai berikut:
Transaksi dimasukkan dalam processing, kemudian diproses oleh sistem informasi dan dikeluarkan dalam bentuk laporan atau dokumen yang akan menjadi dasar bagi manajemen untuk mengambil keputusan. Hubungan akuntansi, informasi dan tujuan perusahaan dapat dilihat dari gambar sebagai berikut :
Menurut Scott (1986:50), berdasarkan hasil riset empiris sumber informasi para manajer menurut tingkatannya berbeda-beda. Perbedaan sumber informasi ini dapat dilihat dari gambar berikut ini.
Dari gambar tersebut dapat kita lihat kesimpulan sebagai berikut :
Dari tabel ini dapat dilihat perbedaan porsi sumber informasi Manajemen puncak porsi terbesar adalah dari luar, sedangkan pimpinan menengah hampir sama yaitu dari manajer di bawahnya dan dari sistem komputer, dan pimpinan bawah lebih banyak sumber informasinya dari komputer. Chang dan kawan-kawan (1983) memberikan tingkatan sumber informasi yang dipakai sebagai dasar dalam pengambilan keputusan oleh para analis, investor individual dan lembaga sebagai terlihat pada halaman 33-34.
Sumber informasi bagi analis dapat diperoleh dari:
- Informasi Keuangan
a. Laporan tahunan
b. Laporan intern
c. Filing perusahaan
d. Prospektus/sirkulasi
e. Data keuangan menyeluruh
f. Data pasar modal
g. Ramalan analis keuangan
h. Ramalan manajemen
- Informasi Bukan Keuangan Kuantitatif
a. Statistik produksi
b. Statistik permintaan
c. Statistik ekonomi
- Informasi Non Kuantitatif
a. Pidato dan pernyataan direksi/komisaris
b. Newsletter perusahaan
c. Komentar manajemen
d. Komentar analis keuangan
e. Statement pres release keuangan dan perdagangan
f. penilaian kredit independen
g. Penilaian pihak independen
h. Hubungan pribadi
i. Catatan kontrak sebelumnya
4. KUALITAS INFORMASI
Dalam mengatur perusahaan khususnya dalam proses pengambilan keputusan, manajemen memerlukan informasi yang harus memiliki sifat-sifat:
- akurat;
- dapat dipercaya;
- lengkap;
- tepat waktu;
- relevan;
- singkat padat;
- terus terang.
5. Kegiatan Analisis
Analisis laporan keuangan menurut Bernstein (1985) dimaksudkan untuk: (1) screening; (2) forecasting;
Dalam manajemen atau dalam kegiatan sehari-hari, kita selalu dihadapkan pada proses pengambilan keputusan. Saat terjaga dari tidur kita dihadapkan pada beberapa pilihan: bangkit, atau tidur lagi. Dalam proses memilih itu kita sudah menggunakan rasio untuk memilih mana yang paling bermanfaat bagi kita. Penentuan paling bermanfaat ini sangat dipengaruhi oleh persepsi atau sikap kita terhadap sesuatu. Kita akan tidur lagi jika persepsi kita menganggap bahwa itu lebih baik, lebih tidak mengandung resiko bagi kita. Sebaliknya ada orang yang bangun terus mandi, shalat subuh atau tahajjud karena ia berpersepsi bahwa itu lebih baik bagi dia.
(3) diagnosis; (4) evaluation perusahaan yang dilaporkan. Analisis laporan ini menggunakan data laporan keuangan. Teknik analisisnya bermacam-macam namun pada intinya adalah mencari hubungan antara satu pos dengan pos lain yang terdapat dalam laporan keuangan dan bahkan bias dikaitkan dengan fenomena ekonomi yang sedang berlangsung. Analisis laporan keuangan diharapkan akan dapat membantu menambah informasi sehingga pengambilan keputusan sangat tepat dan menguntungkan bagi perusahaan.
Setiap saat kita memerlukan keputusan. Ada keputusan yang timbul karena keadaan yang sifatnya rutin tetapi ada keputusan yang diperlukan karena kita menemukan masalah insidentil.
Mereka yang melakukan kegiatan analis dapat dilihat dari Tabel 2.3. sebagai berikut :
TABEL 2.3. Siapa Analis Itu?
1. Investor dalam Perusahaan
1.1. Pemegang Saham
1.2. Kreditur Nonbank
1.3. Banker
2. Kontak Bisnis
2.1. Supplier Kreditur
2.2. Langganan
2.3. Karyawan/Serikat Pekerja
3. Calon Investor
3.1. Analis
3.2. Konsultan
3.3. Broker
4. Lainnya
4.1. Fiskus (Pajak)
4.2. Regulator/Pengawas
4.3. Pemda
4.4. Pemerintah Perencana
4.5. Pesaing
4.6. Publik/Masyarakat
4.7. LSM
6. KEPUTUSAN
Bagaimana seorang manajer meningkatkan prestasinya dalam menganalisis masalah? Jawaban ini diberikan dengan menarik oleh Kepner dan Tregoe (1965) sebagai berikut.
“Bahan mentah manajer adalah informasi. Karena itu manajer
terlebih dahulu harus menguasai informasi di sekelilingnya:
organisasinya, rencana, prestasi yang harus dilaksanakan bagian
demi bagian, karyawan, dan keadaannya. Dia juga harus tahu
tentang informasi yang belum ia miliki dan bagaimana menda-
patkannya, dan bagaimana memanfaatkan informasi itu untuk
memecahkan masalah”.
Pengambilan keputusan adalah: “Proses memilih satu alternative dari beberapa alternative yang ada”.
7. KESULITAN DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan ini sangat sulit karena beberapa sifat, factor atau keadaan yang melingkupinya yang dijelaskan sebagai berikut.
- Certainty: kemungkinan akibat yang akan timbul diketahui pasti. Misalnya jika dimasukkan bahan yang salah produksi pasti rusak. Risk: kemungkinan akibatnya diketahui tetapi tidak jumlah nilainya. Misalnya memproduksi barang jenis baru.
- Uncertainty: kemungkinan yang timbul tidak diketahui dan tidak pasti, alternative, dan akibatnya juga serba tidak pasti. Misalnya membuka perusahaan (bisnis lain yang baru).
Penulis lain mencatat beberapa kesulitan mengambil keputusan ini yaitu:
- variable serba tidak pasti, karena menyangkut persoalan kini dan yang akan dating;
- lingkungan yang terus berubah dan tidak pasti;
- input dan output juga tidak pasti.
Penulis lain mengemukakan kesulitan itu antara lain:
- ketidakpastian;
- kompleksitas lingkungan;
- dinamika masyarakat;
- persaingan;
- keterbatasan resorsis;
- resiko yang ada.
8. METODE PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Untuk mengambil keputusan ini kita dapat menggunakan beberapa metode yang dijelaskan sebagai berikut:
- Rational Model
Dalam metode ini kita menggunakan pendekatan rasional dan akal, bukan berdasarkan subjektif.
Dasar-dasar penggunaan metode ini adalah:
- tersedia informasi lengkap dan akurat mengenai perihal yang akan diputuskan;
- ada beberapa alternative pilihan yang dapat dipergunakan;
- pengambilan keputusan dilakukan secara rasional;
- ada kepentingan dan sasaran yang jelas dan yang terbaik.
- Irrational Model
Dalam metode ini pengambilan keputusan diambil jika keadaannya antara lain:
- informasi tidak lengkap dan jika pun ada mungkin tidak akurat;
- tidak ada alternative yang lengkap;
- ada keterbatasan rasional karena masalah: nilai, pengalaman, pengetahuan, kebiasaan;
- akan dipilih alternative yang minimal tingkat kepuasannya.
- Irrational Model
Keputusan dibuat cepat, seperti gerakan refleksi, dengan menggunakan media subjektif yang ada dan
terus dicari alas an rasionalnya belakangan.
Penulis lain mencoba membaginya atas dua cara berikut ini.
- Subjektif ( Bayesin) atau Irrasional atau Non-Sistematis.
Dalam metode ini keputusan diambil berdasarkan pengalaman dan insting seseorang, tidak menggunakan metode ilmiah yang dilakukan secara tidak sistematis. Metode ini tidak bias diwariskan.
- Objektif atau Rasional/Sistematis.
Dalam metode ini keputusan diambil dengan menggunakan prosedur ilmiah, sistematis dan objektif bukan didasarkan pada aspek subjektif. Metode inilah yang dapat dipelajari dan diwariskan.
9. PERKEMBANGAN CARA ORANG MENGAMBIL KEPUTUSAN
Dalam sejarahnya, manusia selama ini telah melakukan pengambilan keputusan dengan berbagai cara dan
metode. Kalau kita lihat perkembangannya adalah sebagai berikut.
- Orang mengambil keputusan berdasarkan atau menuruti kekuatan gaib yang diyakininya.
- Kemudian berkembang, keputusan didasarkan pada upaya menuruti kekuatan duniawi seperti pohon, binatang, matahari, dan sebagainya.
- Perkembangan berikutnya menggunakan intuisi.
- Perkembangan berikutnya adalah dengan menggunakan akal sehat.
- Berikutnya pengambilan keputusan menggunakan logika murni.
- Baru dalam abad ini banyak dilakukan pengambilan keputusan dengan menggunakan metode ilmiah, khususnya perusahaan yang dikelola secara professional, bahkan dengan menggunakan rumus-rumus ilmiah.
Beberapa hal yang harus dihindari dalam proses pengambilan keputusan adalah:
- jangan mengambil keputusan secara kebetulan;
- jangan secara sembrono;
- jangan mengambil keputusan tanpa menguasai atau mengetahui hakikat masalah (informasi);
- jangan menggunakan metode bisikan hati;
- harus dipilih dari berbagai alternative, dianalisis beberapa alternative dan jangan hanya satu pilihan.
10. PROSEDUR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Proses pengambilan keputusan adalah kegiatan memilih tindakan yang tepat dari beberapa alternative yang dianggap tepat untuk menyelesaikan suatu persoalan. Umumnya prosedur yang sebaiknya diikuti dalam proses pengambilan keputusan ini adalah sebagai berikut:
- Penetapan sasaran atau tujuan yang akan dicapai.
- Perincian tujuan-tujuan dalam pola atau kelompok-kelompok yang operasional.
- Menyusun tindakan alternative (courses of actions) yang akan dipilih, untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan.
- Menilai masing-masing tindakan alternatif tersebut.
- Memilih tindakan yang terbaik sebagai keputusan sementara.
- Menginventarisasikan akibat-akibat sampingan yang tidak baik dari keputusan sementara itu.
- Menetapkan keputusan sementara menjadi keputusan terakhir dengan menyusun rencana pelaksanaan (rencana implementasi).
Proses ini dapat dilihat dari gambar sebagai berikut:
11. MODEL DAN TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Semakin meluasnya cakupan manajemen, semakin besar keterlibatan banyak pihak dalam manajemen ini sehingga ilmu manajemen pun diwarnai dan dibantu oleh berbagai disiplin ilmu lain seperti: Management Science, Quantitative Method, Decision Science, dan hal-hal yang membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Beberapa metode kuantitatif yang dapat dipakai dalam proses pengambilan keputusan itu adalah:
- Payoff Matrix;
- Decision Tree;
- Histogram;
- Queuing Model;
- Inventory Model